Buat kita, anak-anak muda yang suka mendaki gunung & memanjat tebing. Kemampuan navigasi adalah alat bantu, badai gunung dan tebing terjal adalah candradimuka. Survival adalah renungan kesadaran hidup dan mati. Jalan yang panjang dan mendaki adalah simulasi daya tahan tubuh. Puncak gunung adalah rasa syukur. Petualangan adalah pencarian Tuhan. Tafakur alam adalah perenungan pada kebesaran Tuhan akan penciptaan alam semesta.
Kesejatian
itu adalah kehidupan yang bermanfaat buat sesama. Untuk orang-orang kelaparan, fakir
miskin, anak-anak yatim. Perbudakan adalah melepaskan dari belenggu
keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan. Mereka (saudara-saudara kita), mereka
ada dijalanan, dipedalaman, dipinggiran kota, ditengah bencana, dikaki-kaki
gunung, dipesisir dan pulau-pulau terpencil.
Anak yatim, fakir miskin, dan orang dalam keterbelakangan
adalah titipan Allah pada kita. Itu pesan (firman) Tuhan pada Surat Al Balad
(10-16) untuk kita.
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.
Tetapi dia tiada menempuh jalan yang
mendaki lagi sukar.
TAHUKAH KAMU APAKAH JALAN YANG MENDAKI
LAGI SUKAR ITU?
(yaitu) melepaskan budak dari
perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan,
(kepada) anak yatim yang ada hubungan
kerabat.
atau kepada orang miskin yang sangat
fakir. (Al Balad: 10 -16)
Karenanya, marilah bergerak & mulai pendakian yang
sebenarnya. Kesadaran itu, kita mulai sejak kini. Mumpung masih muda. Mumpung
pundak kita, masih mampu menahan beban berat dan kaki kita mampu berjalan jau.
Komentar
Posting Komentar