Mendaki Gunung Memakai Rok, Siapa Takut?
Ini dia si kincau (Dwi S.Widati) Mahasiswi Unsuri Angkatan 2014 Fakultas Ekonomi Manajemen. Pada awal tahun 2015 dia mengikuti pendidikan Pasung dan dinyatakan lulus, dan sekarang sudah menyandang scraf kuning sebagai anggota tetap.
Sesosok orang yang, seru, suka candaan, terbuka, suka diskusi, dan yang paling menjadi dirinya sendiri adalah selalu pakai rok di bandingkan dengan teman-teman Pasung yang lain.
Di dalam kegiatan Pasung sendiri yang bersifat Outdoor, tidak menyurutkan dia untuk merubah cara berbusana, Kebetulan divisi yang dia ambil adalah Outbound dan Mountenering/Pendakian Gunung.
Tidak mudah memang mengenakan rok panjang hingga ke mata kaki sementara di kanan kiri semak dan rumput juga kayu-kayu kerap menggangu kenyamanan pendakian. Komitmen yang kuat serta pembiasaan tentunya akan menjadi obat mujarab yang akan merubah hal sulit menjadi biasa, mudah dan nyaman.
Yang pasti dia tidak samakan rok yang di pakai dalam pendakian dan di pakai waktu kuliah. Paham badan sendiri, akan meringankan kemungkinan merepotkan yang lainnya. Karena dengan paham keadaan fisik serta skill diri sendiri, akan menambah jeli persiapan pribadi. Skill lain seperti packing, motret, P3K dan lainnya, perlu dipahami juga. Akan memudahkan dalam pembagian job saat melakukan pendakian tim.
Cara berpakaian seorang muslimah, sudah diatur Alah SWT dalam Al Qur'an. Pakaian seorang muslimah adalah dengan mengenakan busana muslim yang sesuai syariat. Beberapa syarat pakaian yang syar'i atau sesuai syari'at antara lain menutup aurat, longgar (tidak membentuk tubuh), tidak mencolok ataupun ngejreng, tidak tembus pandang, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki.
Tulisan ini hanya akan menjabarkan beberapa hal kecil, sebagai tambahan wawasan bagi kamu..siapa pun kamu, dan di mana pun kamu..yang ternyata memutuskan untuk melakukan perjalanan pendakian dengan tetap menggunakan rok.
Ini dia si kincau (Dwi S.Widati) Mahasiswi Unsuri Angkatan 2014 Fakultas Ekonomi Manajemen. Pada awal tahun 2015 dia mengikuti pendidikan Pasung dan dinyatakan lulus, dan sekarang sudah menyandang scraf kuning sebagai anggota tetap.
Sesosok orang yang, seru, suka candaan, terbuka, suka diskusi, dan yang paling menjadi dirinya sendiri adalah selalu pakai rok di bandingkan dengan teman-teman Pasung yang lain.
Di dalam kegiatan Pasung sendiri yang bersifat Outdoor, tidak menyurutkan dia untuk merubah cara berbusana, Kebetulan divisi yang dia ambil adalah Outbound dan Mountenering/Pendakian Gunung.
Tidak mudah memang mengenakan rok panjang hingga ke mata kaki sementara di kanan kiri semak dan rumput juga kayu-kayu kerap menggangu kenyamanan pendakian. Komitmen yang kuat serta pembiasaan tentunya akan menjadi obat mujarab yang akan merubah hal sulit menjadi biasa, mudah dan nyaman.
Yang pasti dia tidak samakan rok yang di pakai dalam pendakian dan di pakai waktu kuliah. Paham badan sendiri, akan meringankan kemungkinan merepotkan yang lainnya. Karena dengan paham keadaan fisik serta skill diri sendiri, akan menambah jeli persiapan pribadi. Skill lain seperti packing, motret, P3K dan lainnya, perlu dipahami juga. Akan memudahkan dalam pembagian job saat melakukan pendakian tim.
Cara berpakaian seorang muslimah, sudah diatur Alah SWT dalam Al Qur'an. Pakaian seorang muslimah adalah dengan mengenakan busana muslim yang sesuai syariat. Beberapa syarat pakaian yang syar'i atau sesuai syari'at antara lain menutup aurat, longgar (tidak membentuk tubuh), tidak mencolok ataupun ngejreng, tidak tembus pandang, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki.
Tulisan ini hanya akan menjabarkan beberapa hal kecil, sebagai tambahan wawasan bagi kamu..siapa pun kamu, dan di mana pun kamu..yang ternyata memutuskan untuk melakukan perjalanan pendakian dengan tetap menggunakan rok.
amazing
BalasHapus