Langsung ke konten utama

JENIS-JENIS GUA

JENIS-JENIS GUA

Jenis-jenis gua ini ada beberapa macam yang dapat ditemukan di muka bumi ini. Baik alamiah maupun artifisial. Pembagian dari jenis-jenis gua tersebut adalah:
A. Gua Alamiah. Gua ini terbentuk dari proses fisis kan kemis di alam. Gua ini memiliki bentuk yang sangat beragam. Gua alamiah ini antara lain berdasarkan batuan penyusunnya yaitu:
a. Karst (Kapur)
Bentuk akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktifitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukanbatuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut. Gua karst yang terjadi dalam kawasan batu gamping adalah yang paling sering ditemukan (70 % dari seluruh gua di dunia). Diperkirakan wilayah sebaran karst batu gamping RRC adalah yang terluas di dunia. Gua karst lainnya terdiri dari gypsum (banyak di AS), halite / garam NaCl dan KCl (banyak di Rusia, Rumania, Hongaria) dan dolomite (banyak di Eropa Barat)
b. Gua Pasir
gua batu halit, gua es dsb : adalah bentukan gua yang sangat jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari seluruh jumlah gua didunia.
c. Gua Litoral
sesuai namanya terdapat di daerah pantai, palung laut ataupun di tebing muara sungai, terbentuk akibat terpaan air laut (abrasi)
d. Lava
Yaitu sebuah gua yang terbentuk di bagian dalam lelehan lava basalt jenis pahoehoe yang konsistensinya mirip aspal panas dan kental. Lubang masuk ke dalam gua lava biasanya adalah bagian atap lorong yang runtuh. Dinding semua lorong gua lava berwarna gelap, dan terlihat ornamen khas seperti stalactite dan stalagmite yg berkelok-kelok, sering berwarna dan dinamakan lava cycles. Ilmu yang mendalami gua-gua lava dinamakan vulkanospeleologi.
B. Gua artifisial. Atau sering disebut gua buatan. Gua ini dibuat untuk tujian tertentu dan menguntungkan. Di indonesia banyak ditemukan gua buatan seperti gua Jepang di Gunung Merapi, Bukittinggi-Sumbar, dan Pajering-Sumsel sebagai tempat perlindungan tetnara jepang saat perang kemerdekaan, gua tambang di emas di Jambi, gua tambang batubara di berbagai penjuru Indonesia.
Gua terdiri dari dua jenis, yaitu gua vertikal dan horizontal. Gua vertikal adalah gua yang biasa disebut gua tegak lurus, bentuknya seperti cerobong asap dan untuk sampai ke base/dasarnya harus dituruni dengan bantuan tali. Terkadang ada variasi antara gua vertikal dengan gua horizontal, sehingga sebelum menelusuri gua horizontal kita harus turun terlebih dahulu menggunakan tali. Teknik yang biasa dilakukan adalah descending, yaitu turun menggunakan tali dengan bantuan alat descender. Figure eight tidak boleh digunakan dalam vertical caving, karena beberapa kali terjadi kecelakaan fatal di Eropa akibat menggunakan alat ini. Tali ketika masih kendor dalam Figure Eight, yaitu sebelum penelusur meluncur ke bawah, bisa membalik dan mengunci tanpa dapat dilepaskan dari alat tersebut saat mulai turun. Penelusuran gua horizontal bisa langsung dilakukan tanpa bantuan tali, kecuali memang sangat diperlukan karena adanya faktor resiko yang tinggi dan digunakan sebagai tali pengaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam di Pasar Dieng Gunung Arjuno

SEJARAH Konon, Arjuna pernah melakukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk selama berbulan-bulan. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga membuat Kahyangan kacau. Kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir, dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit. Para Dewa yang khawatir, maka melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut. Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke bumi dengan menjelma menjadi Semar. Dengan kesaktiannya, Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain. Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaan lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna, dan potongannya diberi nama Gunung Wukir. Gunung arjuno adalah gunung yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di d

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang    Tempat ini Bernama Pondokan, yaitu tempat berteduhnya para penambang belerang gunung welirang, Setiap kita mendaki gunung arjuno-Welirang via Tretes pasti singgah di tempat ini, entah cuma sekedar istrahat ataupun mendirikan tenda. Para penambang belerang inilah pendaki sejati menurutku, karena mereka setiap hari naik gunung welirang dan turun dengan membawa beban 1 atau 2 karung belerang dengan gerobak,padahal jalanya berbatu yang dimana saya bawa cariel aja kesusahan,mereka menempuh perjalanan skitar 4 jam untuk naik dan 2.5jam untuk turu. kalau ke arjuna atau ke welirang cobalah untuk singgah dan bercengkrama dengan para penambang disini mereka cukup ramah, banyak pelajaran hidup yang saya dapat ketika berinteraksi dengan mereka. mereka naik pada hari senin, dan turun pada hari jum'at untuk bertemu keluarga, selama 5 hari tersebut mereka bertahan oleh dinginya udara gunung dan mereka naik turun gunung welirang, unt