Langsung ke konten utama

Pengembaraan 6-9 Februari 2016 Gunung Buthak 2868 Mdpl via Panderman



Gunung Buthak merupakan gunung dengan ketinggian 2868 mdpl yang berada di perbatasan Malang dan Blitar. Kali ini saya ingin berbagi cerita saya saat pendakian gunung butak.Pendakian saya lakukan tanggal 6-9 febuari 2016.

Perkenalkan dulu tim pendakian Gunung Butak kali ini, kami adalah teman-teman yang bergabung dalam organisasi PASUNG yaitu pencinta alam universitas sunan giri Surabaya,tim kami terdiri dari 4 orang yaitu aching selaku ketum pasung, kambil,buntu dan saya sendiri remote.

Kami berempat  berangkat dengan mengendarai motor dari Surabaya pukul 23.00,dengan di iringi hujan yang cukup deras untuk menuju Pos Pendakian Gunung Panderman.Batu, Malang, Jatim, Indonesia.Disana lah kami akan memulai mengukir cerita bersama

Sepeda kami parkir di depan gerbang Dukuh Toyomerto, Desa Pesanggrahan.kami dikenakan biaya parkir 5000 untuk satu motor perharinya.

“Masuk terus, mas”, ujar penjaga parkir
“Pengurusan perijinan sekalian disini atau bagaimana, pak?” tanyaku
“Masih keatas, ikuti saja jalan ini.Kalau sudah ada mushola nanti belok ke kanan”, salah seorang bapak setengah baya memberikan saran dengan ramah seolah kami telah pernah bertemu sebelumnya.
Setelah berjalandan bertemu mushola kami memutuskan untuk istirahat dan menunggu untuk datangnya shubuh,setelah datangnya shubuh kami menunaikan shotat shubuh berjama’ah bersama penduduk desa dan sebagian kelompok pendaki lain.setelah itu kami beristirahat di mushola tersebut dan sangking pulasnya kami terbangun pukul 09.00 dan saat itupun hujan gerimis kami memutuskan untuk berangkat dan ternyata gerimis itupun berubah dengan hujan yang begitu deras,kami menunggu hingga pukul 12.00 hujan pun masih berlanjut.setelah sholat dzuhur kira-kira pukul 13.00 kami nekat untuk melanjutkan perjalanan,dengan berbekal packing basah dan memakai mantel hujan kami  masih harus jalan kaki agak keatas lagi untuk sampai di pos pendakian Gunung Panderman yang sekaligus dapat digunakan untuk mendaki Gunung Butak atau Kawi. Sesampainya di pos pendakian, kami mendapatkan pengarahan singkat dari penjaga pos mengenai arah dan jalur yang harus dilewati nantinya.biaya pendaftarannya pun cukub murah yaitu7000 untuk per orang

pendakian pun kami mulai, diawali dengan do'a bersama langkah demi langkah kami beranjak meninggalkan pos.berdasarkan riset di internet, perjalanan menuju  padang savana dengan air yang melimpah cocok untuk mendirikan tenda akan memakan waktu 7-8 jam. Tetapi intuisiku bilang, “ini bakal menghabiskan waktu lebih lama lagi”. Secara, pendakian ini akan melewati tiga bukit panjang sekaligus. Dan puncak gunung yang ingin digapai berada pada ujung pegunungan. Sekitar 10 jam lah perkiraanku.

Setelah berjalan cukup lama, kami bertemu dengan jalur yang bercabang, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan potong kompas. Dua  jam lebih kami berjalan dengan medan yang cukup menanjak,dan pada akhirnya langkah kami terhenti oleh longsoran tanah yang menutup badan jalan.tim kami memutuskan untuk beristirahat dan memasak kacang hijau,sambil menikmati kacang hijau tersebut kami berfikir untuk menemukan jalan keluarnya,setelah kacang hijau kami habiskan tim melakukan azimuth  dan memberi tanda di setiap persimpangan  jalan ,dengan berbekal sebuah parang kami bergantian untuk memotong dahan dan ranting pohon yg menutupi badan jalan,dua  punggungan pun terlewati dan akhirnya kami kembali di jalur pendakian.

Setelah senja mulai terbenam kami mulai mengeluarkan headlamp dan memakainya,Kami berjalan cukup lama, kali ini medan semakin menanjak tanpa ampun,teman kami yg bernama buntu mulai putus asa karena sering terperosok turun sebab  medan yg terlalu licin setelah di guyur hujan ,buntupun mengajak tim untuk camp di sekitar jalur tersebut ,tapi ancing selaku ketua tim memutuskan untuk melanjutkan dan cam di pos 3,dengan berat hati buntu mengikuti  perjalanan dikarenakan saya dan kambil mengikuti ketua tim,setelah kami berjalan  selama berjam-jam  tanpa sadar kami menemukan 5 tenda yang berdiri  di sebuah area yg tidak begitu besar,setelah kami beristirahat 30 menit melanjutkan perjalanan dan menemukan persimpangan jalan menuju ke kanan dan kekiri kami mengambil jalur yang kiri di sebabkan jalurnya yg masih menanjak sedangkan jalur yg kiri landau dan sedikit menurun.

Setelah berjalan kurang lebih 30 menit tiba-tiba tim kami kembali di jalan persimpangan tadi,dengan pikiran yg sedikit negative dikarenakan sudah larutnya malam  dan mulai memasuki lereng  gunung kawi.tim memutuskan untuk kembali di area camp tersebut dan mendirikan tenda,Selagi aching dan kambil mendirikan tenda,saya dan buntu mulai memasak nasi dan sekaleng sarden.
Setelah tenda berdiri aching dan kambil ikut membantu untuk memasak air dan membuat kopi,akhirnya makanan pun sudah siap untuk di santap teringat dari dari pagi perut  kami belum terisi  oleh nasi,kami memakan hidangan tersebut dengan lahap,setelah makan tim kami melakukan evaluasi tentang perjalanan yg telah kami lalui tersebut,dengan di temani kopi tipis-tipis  disebabkan  persediaan air kami yg  mulai menipis.setelah cukup larut malam kami bergegas untuk beristirahat menuju tenda masing-masing karena hari esok masih menunggu kami untuk melalukan perjalanan.

Saya pun tertidur lumayan lama,lebih. Nyaman rasanya, setelah beristirahat cukup lama, ke esokan harinya kambil,aching dan buntu  memasak untuk sarapan,setelah masakan matang mereka membangunkanku untuk makan,selesai kami makan dan packing tim siap untuk melanjutkan perjalanan,ada apa dengan buntu dikarenakan sangat gembira ketika kami mulai memakai carier masing-masing,buntupun dengan semangat didepan dan menuju ke arah jalur pulang,dengan bercanda saya memanggil buntu dan memberi tahu bahwa perjalanan kita berlanjut ke depan,buntu bilang bahwa medan di depan masih belum diketahui dan jauh,dengan merayuku dia berkata”ayolah mot kita balik pulang,besok kalau musim hujan sudah redah kita kembali melanjutkan perjalanan ini,toh gunungnya nggak bakal pindah”.

Saya bertanya kepada kambil dan diapun hanya memasrahkan keputusannya kepada saya,tiba-tiba aching berkata “sekali langkah maju kedepan pantang baginnya untuk mundur”setelah saya mendengar perkataan tersebut dengan kondisi air dan persediaan makanan yg sangat mepet saya memutuskan untuk tim tetap melanjutkan perjalanan kedepan,sekali lagi dengan menggerutu buntu mengikuti tim untuk melanjutkan perjalanan.
         Hari semakin sore, kami belum juga sampai di bukit savana, dimana sumber air terdapat di savana ini.waktu menunjukkan pukul 17.00, hari semakin gelap, udara bertambah dingin, kami belum juga sampai.gelisah memenuhi pikiran saya. Persediaan air kami tinggal sedikit, tidak cukup untuk kami berempat jika kami camp disini.Bagaimanapun, kita harus sampai di savana.Pandangan saya kerap teralihkan oleh indahnya awan yang posisinya sudah lebih rendah daripada saya, warna awan yang jingga menggulung bagaikan lautan kapas yang besar.Kami terus menyusuri jalan yang cukup menanjak. Sebuah padang savana terlihat dibalik pepohonan, ternyata itu adalah tempat dimana kami mendirikan camp yg terahir. Lega saya melihat savana, kami bergegas mengambil air dan mendirikan tenda.
         Kami memasak air dan membuat makan malam, saat saya keluar tenda, saya di hadapkan dengan keindahan alam di malam hari. Bulan yang bersinar terang membuat savana ini seolah - olah tersinari oleh lampu kota. Bintang - bintang bertebaran di langit yang tak terhitung jumlahnya, Subhanallah.setelah makan malam kami tidur dengan dinginnya malam.
Hampir semalamansaya berkali-kali terbangun dikarenakan embun yg mulai memasuki tenda.

Waktu menunjukkan pukul 07.00, kami terbangun untuk melihat padang savanna di pagi hari,Summit Attack kami mulai. Kali ini jalan sangat menanjak, nyaris tegak.Kami beberapa kali berhenti untuk mengambil nafas.pukul 07.30 kami tiba di puncak butak dan matahari mulai terang ke permukaan. Gunung arjuna dan welirang mulai terlihat jelas tersinari cahaya matahari,bahkan gunung semeru pun sangat terlihat dengan begitu jelas. Sungguh sangat indah pemandangan dari puncak gunung butak

Di puncak sangat sepi hanya tim kami yg berada di puncak tersebut,kami melakukan sujud syukur di puncak gunung butak teringat perjalanan kami untuk menuju puncak  penuh dengan perjuangan,setelah itu kami melakukan dokumentasi bersama bendera PASUNG dan UNSURI dilanjut foto-foto narsis,ehh iya tak lupa buntu pun merasa gembira saat berada di puncak tersebut,bahkan dia berkali-kali minta di fotoin. 



Jam mulai menunjukkan pukul 08.30 kami bergegas untuk turun menuju tenda,setelah sampai kami memasak sisa bekal terahir kita dan memakannya,habis makan saya dan buntu mengambil air untuk bekal perjalanan turun,setelah itu tim melakukan packing dan turun menuju pulang……






   Ini adalah cerita pendakianku bersama sahabat-sahabat PASUNGku




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam di Pasar Dieng Gunung Arjuno

SEJARAH Konon, Arjuna pernah melakukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk selama berbulan-bulan. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga membuat Kahyangan kacau. Kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir, dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit. Para Dewa yang khawatir, maka melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut. Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke bumi dengan menjelma menjadi Semar. Dengan kesaktiannya, Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain. Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaan lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna, dan potongannya diberi nama Gunung Wukir. Gunung arjuno adalah gunung yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di d

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang    Tempat ini Bernama Pondokan, yaitu tempat berteduhnya para penambang belerang gunung welirang, Setiap kita mendaki gunung arjuno-Welirang via Tretes pasti singgah di tempat ini, entah cuma sekedar istrahat ataupun mendirikan tenda. Para penambang belerang inilah pendaki sejati menurutku, karena mereka setiap hari naik gunung welirang dan turun dengan membawa beban 1 atau 2 karung belerang dengan gerobak,padahal jalanya berbatu yang dimana saya bawa cariel aja kesusahan,mereka menempuh perjalanan skitar 4 jam untuk naik dan 2.5jam untuk turu. kalau ke arjuna atau ke welirang cobalah untuk singgah dan bercengkrama dengan para penambang disini mereka cukup ramah, banyak pelajaran hidup yang saya dapat ketika berinteraksi dengan mereka. mereka naik pada hari senin, dan turun pada hari jum'at untuk bertemu keluarga, selama 5 hari tersebut mereka bertahan oleh dinginya udara gunung dan mereka naik turun gunung welirang, unt

JENIS-JENIS GUA

JENIS-JENIS GUA Jenis-jenis gua ini ada beberapa macam yang dapat ditemukan di muka bumi ini. Baik alamiah maupun artifisial. Pembagian dari jenis-jenis gua tersebut adalah: A. Gua Alamiah. Gua ini terbentuk dari proses fisis kan kemis di alam. Gua ini memiliki bentuk yang sangat beragam. Gua alamiah ini antara lain berdasarkan batuan penyusunnya yaitu: a. Karst (Kapur) Bentuk akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktifitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukanbatuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut. Gua karst yang terjadi dalam kawasan batu gamping adalah yang paling sering ditemukan (70 % dari seluruh gua di dunia). Diperkirakan wilayah sebaran karst batu gamping RRC adalah yang terluas di dunia. Gua karst lainnya terdiri dari gypsum (banyak di AS), halite / garam NaCl dan KCl (banyak di Rusia, Rumania, Hongaria) dan dolomite (banyak di Eropa Barat) b. G