Langsung ke konten utama

BELAJAR DARI MAHALNYA NILAI KODE ETIK PECINTA ALAM SE-INDONESIA

...dan mereka para pembenci dengan tanpa hati tidak akan berhenti mencaci maki.
Maka, kita, anak-anak Mapala, yang di didik liarnya alam, tidur berbivak ponco, beralaskan tumpukan daun, terbangun dalam selimut kabut. Direndam pada suhu dingin pagi hari, merayap di rawa lumpur lalu berjalan longmarch puluhan kilometer; rasa-rasanya bukanlah lawan tanding sepadan buat mereka.
Jangan habiskan energi kita menghadapi orang-orang yang sibuk saja menilai-nilai sampul buku kita, tapi ketika di tawari "Ayooo, ikut kami" mereka paling dulu ajukan alasan menolak sambil berlari sembunyi.
Sudah, kita sudah biasa begini ; dilupakan kala berprestasi dan dicaci kala tertatih.
Tak pantas pula kita membela diri jika memang ada kesalahan pada kita.
Oknum sekalipun yang berbuat, mereka adalah bagian dari kita, besar dari lumpur yang sama, berjibaku dengan scraft yang sama, tertatih menegakkan bendera yang sama.
Maka, mari instrospeksi, konsolidasi internal ke lembaga masing-masing, memperbaiki diri agar kejadian ini adalah kejadian terakhir dalam sejarah Diksar Mapala dan tidak menimpa di lembaga kita masing-masing.
Cukup dengan komitmen dan buktikan bahwa kebanggaan kita sebagai Mapala adalah dengan melakukan aktivitas yang terukur, terstruktur tanpa merugikan sesama manusia.
Bersyukurlah, Tuhan YME lagi-lagi memberikan kesempatan pada kita untuk mempelajari dan memahami kembali hakikat Kode Etik PA dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
===
Semoga kita selalu mawas diri dan menyadari bahwa tindak laku kekerasan fisik dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan kepencintaalaman sejatinya adalah bentuk pelanggaran terhadap kode etik PA itu sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam di Pasar Dieng Gunung Arjuno

SEJARAH Konon, Arjuna pernah melakukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk selama berbulan-bulan. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga membuat Kahyangan kacau. Kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir, dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit. Para Dewa yang khawatir, maka melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut. Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke bumi dengan menjelma menjadi Semar. Dengan kesaktiannya, Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain. Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaan lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna, dan potongannya diberi nama Gunung Wukir. Gunung arjuno adalah gunung yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di d

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang    Tempat ini Bernama Pondokan, yaitu tempat berteduhnya para penambang belerang gunung welirang, Setiap kita mendaki gunung arjuno-Welirang via Tretes pasti singgah di tempat ini, entah cuma sekedar istrahat ataupun mendirikan tenda. Para penambang belerang inilah pendaki sejati menurutku, karena mereka setiap hari naik gunung welirang dan turun dengan membawa beban 1 atau 2 karung belerang dengan gerobak,padahal jalanya berbatu yang dimana saya bawa cariel aja kesusahan,mereka menempuh perjalanan skitar 4 jam untuk naik dan 2.5jam untuk turu. kalau ke arjuna atau ke welirang cobalah untuk singgah dan bercengkrama dengan para penambang disini mereka cukup ramah, banyak pelajaran hidup yang saya dapat ketika berinteraksi dengan mereka. mereka naik pada hari senin, dan turun pada hari jum'at untuk bertemu keluarga, selama 5 hari tersebut mereka bertahan oleh dinginya udara gunung dan mereka naik turun gunung welirang, unt

JENIS-JENIS GUA

JENIS-JENIS GUA Jenis-jenis gua ini ada beberapa macam yang dapat ditemukan di muka bumi ini. Baik alamiah maupun artifisial. Pembagian dari jenis-jenis gua tersebut adalah: A. Gua Alamiah. Gua ini terbentuk dari proses fisis kan kemis di alam. Gua ini memiliki bentuk yang sangat beragam. Gua alamiah ini antara lain berdasarkan batuan penyusunnya yaitu: a. Karst (Kapur) Bentuk akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktifitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukanbatuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut. Gua karst yang terjadi dalam kawasan batu gamping adalah yang paling sering ditemukan (70 % dari seluruh gua di dunia). Diperkirakan wilayah sebaran karst batu gamping RRC adalah yang terluas di dunia. Gua karst lainnya terdiri dari gypsum (banyak di AS), halite / garam NaCl dan KCl (banyak di Rusia, Rumania, Hongaria) dan dolomite (banyak di Eropa Barat) b. G