NGOPI DI WARUNG BEDA SAMA NGOPI DI GUNUNG
Kalau ngomong ngopi siapa yang tidak doyan, kegiatan
ngopi sudah meraja lela mulai dari yang muda sampai yang tua, baik
laki-laki maupun perempuan. Di era modern ini kopi sudah bermacam-macam rasa
mulai kopi hitam, kopi susu, kopi mocca, kopi mix, kopi luwak dll.
Kali ini ini saya membahas tempat ngopi yang paling
asik menurut saya, konsep konsep tempat ngopi yang unik, keren sangat banyak
sekali sebagai lahan bisnis. Warkop contohnya, sudah banyak konsep yang
menarik, mulai lesehan, pinggir jalan, pinggir kali, lain sebagainya. Tapi
kalau ngopi di alam bebas masih jarang sekali orang yang menikmatinya, kegiatan
ngopi ini sering kita lakukan ketika kita melakukan pendakian gunung, yang
pasti kita bawa kopi sendiri dari rumah.
Menikmati kopi di atas gunung tentu saja akan
berbeda sensasinya dengan di café-café pinggiran kota walaupun dengan iringan
music romantic sekalipun. Saat di gunung, tidur di tendapun adalah istrahat
sekelas kamar hotel bintang lima. Di atas gunung meyeruput kopi dalam keadaan
dingin, berkabut sembari merasakan belaian angin gunung adalah hal yang
mengasyikkan. Pada malam hari, kita akan ditemani bintang, bulan dan api unggun
yang akan menghangatkan tubuh. Suatu pengalaman yang tidak semua orang dapat
merasakannya.
Apa sich perbadaanya ngopi di gunung sama ngopi di
warkop, Jelas berbeda mulai dari nuansa, lingkungan, suara, dan cerita.
Ni..saya mau bahas satu persatu, mulai nuansa.
Nuansa alam bebas pun terasa, udara yang sangat
dingin, kopi yang diseduhkan secara hangat pun sangat nikmat sekali.
Lingkungan, yang jelas kalau ngopi di warkop
lingkungan sekitarpun pasti perkotaan, mulai kendaraan bermontor, lalu
lalangnya orang. Nah kalau di gunung lingkungan sangat asik, pandangan mata di
buat hujau semua, sepi, di bawah pohon, binatang binatang liar yang menjadi
pemandangan.
Nah untuk suara, yang jelas di warkop suara berisik orang
ngopi di meja sebelah sangat ramai,belum suara kendaraan yang lalu lalang.
Kalau du gunung suara alami gunung sangat syahdu, suara angin, suara pohon,
suara hewan liar.
Cerita. Ketika ngopi di gunung cerita yang kita
obrolkan sama teman-teman sangat terbuka, bahkan sebagaian teman-teman sebagai
lahan curhat, intropeksi diri, sharing, bahkan cerita perjalanan pun menjadi
seru untuk kita ceritakan.
Walaupun kadang kita berbagi kopi dalam satu cangkir
saat mendaki gunung, kebersamaan terjalin, dan menjadi satu cerita tersendiri.
Tidak sedikit orang-orang mendaki gunung Cuma pingin ngopi. Wich...kalau di
fikir secara logika tidak masuk akal, capek-capek mendaki Cuma pingin ngopi.
Aneh kan.... ya itu uniknya teman-teman gunung.
Tidak jauh beda dengan salah satu anggota kami, kalau
dia tidak membawa kopi sama rokok di saat naik gunung mending tidak berangkat.
Bahkan dia bilang mending tidak makan, yang penting ada kopi. Berarti sudah tau
kan berapa penting kopi di dalam kehidupannya. Kopi merupakan barang wajib yang
harus selalu ada dalam packingan carrier untuk setiap kegiatan naik gunung.
Tentu saja selain perlengkapan wajib lainnya. Pada kesimpulannya, setiap naik
gunung cerita tentang secangkir kopi adalah hal yang tak pernah habis
diceritakan dalam buku catatan perjalanan. Kita akan selalu bermemori untuk
setiap tegukannya.
Pesan kita,
Ayo Ngopi Di Gunung, Membuat cerita di setiap
seduhannya.
Komentar
Posting Komentar