Tidak Usah Menunggu Kaya
Saya bilang ke istriku, setiap bulan kita akan wisata keluarga. Ini akan menjadi semacam agenda tetap keluarga kami. Mungkin bagi banyak orang lain ini adalah pemborosan, apalagi secara finansial kami hidup masih pas-pasan.
Saya bahkan tidak pernah punya uang lebih dari sejuta di rekeningku, apalagi tabungan masa depan.
Tapi kawan. Anak kami sekarang berumur 6 bulan, kalau menunggu cukup uang,saya mungkin akan kaya ketika dia sudah berumur 17 tahun. Ketika itu terjadi, saya yakin anak gadis kami akan lebih memilih berwisata dengan kawan-kawan sekolah atau kampusnya. Kalaupun ikut wisata keluarga, dia akan ikut dengan terpaksa.
Tidak seperti sekarang, dia dengan sangat semangat menunggu acara wisata keluarga kami. Jadi saya tidak menunggu kaya.
Kami menikmati saat-saat kegembiraan menikmati wisata keluarga bersama. Suatu saat kami mungkin hanya akan wisata berdua saja dengan istriku, karena saat itu anak-anak kami akan lebih memilih wisata bersama kawan, pacar atau genk mereka sendiri.
Saya juga tidak akan menunggu kaya. Karena sepuluh tahun yang akan datang, di saat kami mungkin kaya. Gigi kami tidak akan sekuat sekarang untuk mengunyah aneka ragam kuliner di tempat wisata. Otot kaki kami tidak akan sekuat sekarang untuk berjalan dan berlari menikmati pesona alam.
Karena itu kami tidak akan menunggu kaya untuk wisata keluarga.
Komentar
Posting Komentar