Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

MENGHINDARI RADIKALISME KAMPUS

MENGHINDARI RADIKALISME KAMPUS ... Bledug ... !!! Di Surabaya dibeberapa lokasi bom mbledug. Di usut ternyata pelaku alumni sebuah institut terpandang di kota itu. Segera saja tudingan menunjuk, di kampus-kampus sudah terjadi penyemaian paham paham radikalisme. Yang tentu saja segera ditolak oleh pak Rektornya. Kemaren malem di tv disiarkan. Kasus penyerangan di Polda Riau, pengusutan membawa ke sebuah universitas. Eduannya, konon bahkan bom dirakit di gelanggang mahasiswa sebuah fakultas di dalam lokasi kampus. Sudah sejak lama, kampus dituding menjadi sarang berkembangnya paham radikalisme ini. Pihak pihak tertentu, dengan sengaja menggunakan jiwa idealisme mahasiswa yang masih muda dan fresh ini untuk kepentingan pergerakan kaum radikal. Sekalipun pemegang otoritas di kampus juga sudah berusaha mati-matian untuk menghilangkan stigma yang kadung melekat. Radikalisme mestinya tidak kompatible dengan kehidupan kampus. Dunia kampus mestinya memberikan pandangan terb

JUST FOR REMINDER

JUST FOR REMINDER ...  Sekarang Juni ... besok juli, agustus dst., di sekolah adalah saat untuk penerimaan siswa dan mahasiswa baru. Momen yang juga disiapkan untuk menerima pendaftaran anggota baru, termasuk kegiatan ekstra kurikuler, bagi mereka yang punya minat berkegiatan di alam terbuka, yaitu grup sispala dan mapala. Lalu sangat wajar, jika muncul banyak pertanyaan tentang kegiatan ini. Dari yang mulai sangat teknis, bahkan sampai pada tingkatan yang lebih substansial esensial. Tentu pertanyaan-pertanyaan tadi harus dijawab dengan cepat, tepat, akurat, relevan dan konsepsional. Terutama untuk menghindarkan mispersepsi yang ujungnya salah kaprah di semua sisi. Tulisan ini sengaja hanya untuk mengingatkan pada kita semua, tentang tahapan prosesi, mengenai substansi dari tiap materi, tentang wawasan mental dan kognitif yang ingin dicapai. Sehingga muaranya adalah sejumlah program darma bakti, demi sang ibu pertiwi. Sama sakali bukan untuk menggurui, namu