Langsung ke konten utama

ENAM MASA PENCIPTAAN ... CO EVOLUSI BUMI DAN SANG KEHIDUPAN

ENAM MASA PENCIPTAAN ...
CO EVOLUSI BUMI DAN SANG KEHIDUPAN

Ahaaaa ... !!!
Begitu teriakan koor para biologist di tahun 1950 an, yang menyambut penemuan luar biasa Stanley Miller dari Universitas of Chicago Illinois Amrik. Sebuah kegemparan yang sangat wajar, karena di laboratorium, Miller berhasil membuat sebuah pembuktian, bagaimana membuat bahan organik yang hidup, dari bahan-bahan alias zat mati. Layaknya membuat tokoh horor frankenstein. Berasal dari potongan tubuh yang sudah mati, lalu disambung-sambung dan kemudian .... jreeeng hidup kembali. Apalagi percobaan tadi di mentori oleh Harold Urey seorang pemenang hadiah Nobel.
Idenya sendiri, berawal di tahun 1920 an. Seorang ahli kimia Rusia I.A. Oparin dan ahli genetik Inggris J.B.S. Haldane, secara terpisah mengetengahkan hipotesa tentang asal muasal kehidupan. Bahwa kehidupan di bumi dimulai dengan proses-proses sederhana. Kehidupan awal bersifat heterothrops yaitu mengkonsumsi langsung bahan-bahan organik disekitarnya untuk menghasilkan energi kimiawi, ketimbang mengambil sumber energi fisik alamiah (autothrops). Sel awal ini hidup dalam atmosfir yang tanpa oksigen. Mereka juga memprediksi adanya sup organik di samudera purba, tempat awal kehidupan pertama terbentuk.
Miller dengan cara jenius, membuat simulasi dalam tabung di lab. Dia membuat campuran antara air, kemudian dimasukan gas-gas methana ( CH4), amoniak ( NH3 ), uap air ( H2O ), serta Hidrogen ( H2 ), yaitu seperti atmosfir di planet Jupiter, dimana bumi juga diperkirakan mempunyai kandungan atmospherik yang sama. Sedang air dalam tabung di umpamakan sebagai samudera purba. Plus percikan listrik, yang di umpamakan sebagai sambaran halilintar.
Hanya butuh beberapa hari saja, dalam tabung kaca terkumpul jenis bahan baru. Ketika diteliti, bahan tadi ternyata adalah zat-zat organik, bahkan asam-asam amino. Yang kita tahu sebagai bahan dasar pembentukan protein, yang jika disusun protein-protein ini akan membentuk tubuh sebuah sel. Jika asam amino sebagai basic building block dari zat organik sudah ditemukan, maka proses selanjutnya hanya tinggal meneruskan saja.
Selama 20 tahun, penemuan tadi membuat para bioloog merasakan euphoria. Sekalipun penemuan tadi merupakan sesuatu yang wah, namun beberapa pihak yang kritis, masih mengerutkan keningnya dalam dalam. Kumpulan segelintir kecil molekul asam-asam amino ditengah samudera purba, dengan kondisi lingkungan diluar yang berubah ubah secara drastis, apa mungkin membuat rantai protein ?. Sekalipun Capra dalam Hidden Connection memberi tanggapan, bahwa proses lanjutan mungkin dalam sebuah lingkungan yang relatif stabil, yaitu dalam gelembung lipid. Alias terkungkung dalam gelembung buih, yang menghindarinya dari proses-proses dinamis di luar.
Tapi ....
yang paling fatal adalah sanggahan berikutnya, yaitu asumsi bahwa atmosfir bumi menyerupai Jupiter, ternyata tidak valid. Atmosfir bumi primitif, setelah masa jutaan tahun mengalami bombardemen meteorit (contohnya kaya permukaan bulan), kebanyakan mengandung gas nitrogen (N2), Karbon dioksida (CO2), uap air (H2O) serta mungkin sedikit karbon monoksida (CO). Sehingga percobaan Miller-Urey dianggap kurang signifikan untuk kasus pembentukan bentuk kehidupan awal di bumi. …… yaaaa batal deh pestanya :D
Namun Carl Sagan dari Univ Itchaka New York beranggapan, bahwa percobaan Miller – Urey tak sepenuhnya mubazir, apalagi gagal. Proses pembentukan asam amino bisa terjadi diplanet lain diluar tatasurya kita, dengan atmosfir mirip Jupiter. Saat terjadi letupan supernova, planet ini pecah berantakan, menjadi pecahan kecil meteorit dimana asam amino jadi penumpangnya. Apalagi Sagan berhasil membuktikan bahwa asam amino dalam meteor ini tidak hancur saat bertumbukan dengan bumi. Meteor juga berupa ice ball, alias gumpalan es. Saat bertubukan es mencair membentuk samudera purba. Jadi samudera purba saat itu sekaligus sudah mengandung asam amino sebagai produk organik dari ruang angkasa sana ....
Stop ...
Semua pendekatan diatas, mirip dengan pandangan evolusionis Darwinism. Kehidupan berasal dari perairan dangkal dan mengambil panas matahari sebagai sumber energinya. Tetapi pendekatan dengan gelembung lipid, dst., alias proses-proses “kebetulan” sulit untuk membayangkan, bahwa kehidupan awal di muka bumi ini begitu merata. Seperti mesin produksi yang punya satu tombol, sekali ditekan semua “meledak” dan berproses diseluruh muka bumi. Artinya bukan dianggap sebagai kasus per kasus.
Untuk itu, nampaknya pandangan diatas harus direvisi diteliti dan dianalisa ulang.
Para ahli, lalu membagi evolusi bumi dalam 6 tahapan. Semuanya berdasarkan pada warna dominan yang ada di bumi pada jamannya, dari awal sampai saat ini ( lihat gambar ).
Robert Hazen dan Carnegie Institute fo Science, melalui pembuktian-pembuktian ilmiah meruntutnya dengan sangat indah ....
1. MASA KESATU / HITAM
Masa terbentuknya planet bumi. Berasal dari debu dan gumpalan meteorit, yang berkumpul membesar karena gaya gravitasi. Tekanan membuat batuan meleleh, sehingga bumi saat itu menjadi bola lava raksasa. Seiring dengan waktu, pendinginan terjadi, dan kulit permukaannya mengeras ( crust ) dengan warna gelap kehitaman, karena lava yang membeku. Dimulai dari fase 4,8 – 4,5 Milyar tahun yang lalu. Bumi berwarna kehitaman.
2. MASA KEDUA / ABU-ABU
Crust, perlahan-lahan membentuk lempeng tektonik. Lava membentuk batuan basalt, umumnya terdapat dalam dasar samudera. Proses-proses kimiawi berlangsung terus. Diantaranya mulai terjadi pembentukan batuan granit. Yaitu batuan yang sangat kaya dengan quartz silika ( silikon 72% ) serta alkali feldspar ( aluminium 14% ) dan berwarna abu-abu. Granit adalah struktur batuan utama dari lempeng benua.
Saat lempeng samudera bertemu dengan lempeng benua, yang terjadi adalah proses subduksial. Benua terangkat ke permukaan, sedang lempeng samudera menyuruk kebawahnya. Akibatnya batuan granit menjadi nampak dimana-mana. Seperti peninggalannya yang nampak jelas di Yosemite, Mont Blanc, Tranggo Tower di Korakorum, serta tentu saja ... piramida di mesir.
Saat itu bumi berwarna abu-abu.
3. MASA KETIGA / BIRU.
Yang pertama kali harus dicari adalah kristal bernama Zircon. Batuan permata yang renik granular, namun bisa menceritakan tentang sejarah geologis diwaktu yang lampau. Kristal ini hanya bisa dibentuk dalam lingkungan yang dipenui cairan serta basah. Artinya, kristal Zircon menentukan bahwa saat itu air alias samudera purba harus sudah ada.
Temua zircon yang paling tua, ternyata sudah berumur 4,3 milyar tahun. Sehingga disimpulkan bahwa pada saat itu, samudera purba yang luas dibumi sudah ada.
Saat itu bumi dipenuhi air laut, sehingga berwarna biru
4. MASA KEEMPAT / MERAH.
Masa ini adalah masa yang paling krusial. Setiap kehidupan selalu meninggalkan rekam jejak. Sebuah foot print, yang mendakan bahwa kehidupan hadir disana. Tak ubahnya saat kita bernapas, mengambil O2 dan melepas CO2 sebagai rekam jejaknya.
Pada masa ini, bumi mengalami perubahan warna. Merah mendominasi, sebagai akibat dari adanya korosif, dimana atom besi dibuat berkarat oleh keberadaan atom-atom oksigen ( Fe2O3 ). Jumlah zat oksigen tiba tiba melonjak sangat drastis. Padahal sebelum itu, pada atmosfir bumi miskin dengan oksigen, sehingga banyak ditemukan besi murni yang tdk dikenai korosif oleh oksigen.
Oksigen adalah rekam jejak, bahwa sejak itu, proses produksi oksigen melalui photo sintesa sudah dimulai. Bernapas dengan cara terbalik, mengambil CO2 dan melepaskan oksigen sebagai produk buangan ke atmosfir.
Persoalan kembali lagi, seperti pada kasus percobaan laboratorium Miller-Urey yang dianggap kurang memuaskan untuk menjawab inti persoalan, yaitu bagaimana proses organik kehidupan awal di bumi terjadi.
Namun para ahli biologi, menemukan opsi yang lainnya. Bukan dipermukaan seperti pandangan Miller-Urey yang darwinian, melainkan jauh menyuruk kedasar samudera. Dalam kegelapan laut dalam, tanpa cahaya matahari, disana ada lubang-lubang ventilasi magmatik. Tempat lava keluar, seperti kawah gunung kecil didasar samudera. Sekalipun gelap gulita, namun airnya hangat, bahkan bisa mencapai 600 derajat.
Para ahli menemukan bahwa, ditempat yang gelap tanpa sinar matahari, serta tekanan air yang sedemikian tinggi sekalipun, ternyata kehidupan bisa tumbuh dan berkembang
Well ....
Mengapa tidak kita coba, persis seperti yang dilakukan oleh Miller Urey, namun dengan kondisi yang disesuaikan ulang. Lalu didalam lab simulasi dilakukan. Di Lab Downtown Abbey, dalam tabung emas tahan tekanan, dimasukan bahan-bahan dasarnya, yaitu molekul yang terdapat di atmosfir purba bumi, yang direndam dalam air, lalu diberi panas serta tekanan. Persis seperti lingkungan disekitar ventilasi magmatik di dasar samudera purba bumi.
Supriseeee ... !!!
Hasilnya ternyata .... nihil, theres nothing happened ... he he :D
Siaaauulll ... demikian gerutu para ahli, padahal udah optimis buanget dah. Tapi hasilnya nihil, bener bener bikin pengen garuk garuk kepala botak sang profesor.
Sampai, tersadar, ada ramuan yang belum dimasukan, yaitu batuan tempat mereka tumbuh. Lalu batuan digerus dijadikan tepung, lalu dimasukan kedalam bejana tekan. Percobaan dimulai lagi dari awal .... hasilnya mencengangkan. Bahan organik, asam amino, bahkan rangkaian RNA bisa terbentuk !!!.
Ahaaa ...
Eureka !!!, amazing !!!. zat organik bisa terbentuk saat batuan mineral dimasukan ... tapi bagaimana hal ini bisa terjadi ? . Logikanya bagaimana ?
Okay ... mari kita periksa sama sama.
Batuan yang dijadikan tepung, sesungguhnya melimpah dibumi ini. Yaitu hasil dari penggerusan permukaan bumi oleh air, angin, dsb. Mereka terkumpul yang membentuk lapisan sedimen, sebagai bahan yang paling halus. Saat zat ini bercampur dengan air, mereka berubah menjadi lumpur berwarna gelap, alias tanah lempung.
Tanah lempung secara molekular ternyata berupa lembaran-lembaran atau sheet dengan rongga yang diisi air diantaranya. Lembaran yang mengandung silikon oksida, gantian dengan lembaran yang mengandung aluminium oksida. Kadang jumlahnya sama, alias 1 : 1, atau 2 silikon dan 1 aluminium alias 2 : 1. Aluminium dan silikon, sama sama bersifat elektro-positip ( ion positip ), serta sama sama konduktor panas yang baik.
Gas-gas di atmosfir tadi, terperangkap diantara lembaran-lembaran ini. Namun satu hal yang pasti, bahwa setiap senyawa baru, mempunyai “permukaan” sebagai jangkar, untuk tumbuh dan lalu saling mengait, seraya membentuk untaian baru.
Peter Coveney dari University College London membuat simulasi dengan super komputer, sehingga bisa memonitor secara detail setiap proses dan kejadian pada level molekular yang ada dalam tumpukan lembar2 tadi.
Jadi jika dalam pandangan awal, environment tertutup itu dalam gelembung lipid. Namun dengan cara ini terdapat dalam rongga diantara dua lembaran pembentuk tanah lempung. Lapisan ini bukan hanya alat untuk saling terkait, namun ikut serta dalam seluruh prosesnya. Tanah lempung ini menjadi bagian dari keseluruhannya.
Bukan hanya asam amino, bahkan RNA awal juga mampu dibentuk. Akibatnya bentuk kehidupan mampu mereplika dirinya dengan persis. Walaupun kita juga harus maphum bahwa RNA saat itu, jauh lebih sederhana dibanding mahluk yang hidup saat ini. Tapi dengan adanya RNA, maka bakteri ber sel tunggal prekaryotik mulai berkembang dengan pesat.
Mereka melakukan proses fotosintesa, mengambil CO2 dari artmosfir, dan melepas O2 ke atmosfir, yang tiba tiba saja menjadi kaya oksigen, dan mengoksidasi molekul besi sehingga mulai berkarat. Fosil dalam bentuk luas banyak terdapat di australia barat, seperti iron ore valley, dengan umur batuan 3,5 – 3, 8 milyar tahun yang lalu. Sebuah starting poin dimana struktur kehidupan awal prokaryotik dimulai dari masa ini.
Wajah dunia penuh karat yang berwarna merah.
5. MASA KELIMA / PUTIH
Selama ratusan juta tahun, lempeng benua dan samudera terus bergeser sepanjang waktu. Hal ini menimbulkan perubahan pada arus laut, serta iklim. Pada suatu titik, menimbulkan jaman es yang berkepanjangan. Dunia ditutupi oleh es, sebagain spesies tak mampu bertahan.
Tetapi alam mempunyai caranya tersendiri. Letusan gunung gunung berapi menyemburkan CO2 ke udara. Dengan reaksi lanjutan berupa efek rumah kaca. Sekalipun dunia memasuki jaman es, namun efek rumah kaca membuatnya tetap hangat, dan sang kehidupan mampu bertahan. Es perlahan mencair kembali.
Demikian halnya sang kehidupan sendiri, pada era 540 juta tahun lalu, terjadi revolusi. Mahluk bersel tunggal, berubah menjadi multi selular. Oksigen yang semakin kaya di atmosfir membuat spesies semakin membesar tubuhnya.
Salah satu awal dari multi selular yang paling tua adalah trilobits. Binatang kecil sebesar jari kuku, namun sangat istimewa. Karena untuk pertama kalinya, sang kehidupan diperkenalkan pada organ baru, yaitu “shell”. Sebuah lembar penutup, layaknya kulit, yang bersifat untuk melindungi organ dan tubuh lunak didalamnya. Kulit menjadi alat pertahanan diri, sekaligus menjadi pembungkus sel, jaringan, organ dan tubuh multi selular.
6. MASA KEENAM / HIJAU.
Spesies semakin kompleks, bukan hanya hidup di laut, namun mulai merambah daratan. Muncul amfibi, reptilia, aves, dan terakhir mamalia, dimana ujungnya adalah primata. Demikian pula dengan tanaman , dimana hutan hutan lebat mulai tumbuh dimana mana.
Bumi mengalami proses evolusi bersama sang kehidupan itu sendiri. Bagaimana interaksi harmonis antara zat organik dan non organik menciptakan lingkungan ideal secara bersama sama, demi proses tumbuh secara bersama dalam konteks co-evolusi.
Saat ini, bumi kita berwarna hijau ....
So brow ...
Kita sekarang pada zona nyaman, zona hijau. Tuan, nyonya, tante, bung dan nona nona, silahkan jalan terus kata trafic light.
Manusia adalah khalifah dimuka bumi, dengan kepandaiannya dia bisa menjaga bumi tetap hijau. Namun dengan hawa napsunya dia bisa mengembalikan bumi pada warna warna sebelumnya. Pada warna merah, karena denyaran sinar bom bom atom. Pada warna hitam saat semua terbakar menjadi arang. Pada warna abu abu, ketika semua dijadikan abu.
Padahal apalah arti sesombongnya kita sebagai manusia ... yang hanya :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. ( QS, al Hijr : 26 )
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah,” (QS. Al-Mu’minun: 12).
Apapun kesimpulan kita , tidaklah penting
Tulisan dan analisa diatas, jangan buru buru dibenarkan, karena siapa tahu ada salahnya.
Tapi jangan juga buru buru disalahkan, karena siapa tahu ada benarnya.
Yang paling adalah ...
Keep our mind
STILL OPEN !!!
Yat Lessie

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam di Pasar Dieng Gunung Arjuno

SEJARAH Konon, Arjuna pernah melakukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk selama berbulan-bulan. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga membuat Kahyangan kacau. Kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir, dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit. Para Dewa yang khawatir, maka melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut. Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke bumi dengan menjelma menjadi Semar. Dengan kesaktiannya, Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain. Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaan lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna, dan potongannya diberi nama Gunung Wukir. Gunung arjuno adalah gunung yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di d

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang

Pondokan - Gunung Arjuno Welirang    Tempat ini Bernama Pondokan, yaitu tempat berteduhnya para penambang belerang gunung welirang, Setiap kita mendaki gunung arjuno-Welirang via Tretes pasti singgah di tempat ini, entah cuma sekedar istrahat ataupun mendirikan tenda. Para penambang belerang inilah pendaki sejati menurutku, karena mereka setiap hari naik gunung welirang dan turun dengan membawa beban 1 atau 2 karung belerang dengan gerobak,padahal jalanya berbatu yang dimana saya bawa cariel aja kesusahan,mereka menempuh perjalanan skitar 4 jam untuk naik dan 2.5jam untuk turu. kalau ke arjuna atau ke welirang cobalah untuk singgah dan bercengkrama dengan para penambang disini mereka cukup ramah, banyak pelajaran hidup yang saya dapat ketika berinteraksi dengan mereka. mereka naik pada hari senin, dan turun pada hari jum'at untuk bertemu keluarga, selama 5 hari tersebut mereka bertahan oleh dinginya udara gunung dan mereka naik turun gunung welirang, unt

JENIS-JENIS GUA

JENIS-JENIS GUA Jenis-jenis gua ini ada beberapa macam yang dapat ditemukan di muka bumi ini. Baik alamiah maupun artifisial. Pembagian dari jenis-jenis gua tersebut adalah: A. Gua Alamiah. Gua ini terbentuk dari proses fisis kan kemis di alam. Gua ini memiliki bentuk yang sangat beragam. Gua alamiah ini antara lain berdasarkan batuan penyusunnya yaitu: a. Karst (Kapur) Bentuk akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktifitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukanbatuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut. Gua karst yang terjadi dalam kawasan batu gamping adalah yang paling sering ditemukan (70 % dari seluruh gua di dunia). Diperkirakan wilayah sebaran karst batu gamping RRC adalah yang terluas di dunia. Gua karst lainnya terdiri dari gypsum (banyak di AS), halite / garam NaCl dan KCl (banyak di Rusia, Rumania, Hongaria) dan dolomite (banyak di Eropa Barat) b. G