SAAT ITU,
ENGKAU ADA DIMANA ….. ?
ENGKAU ADA DIMANA ….. ?
( Sebuah dialog imajiner )
Diceritakan, ….
Kelak ketika kiamat sudah tiba, dan manusia mulai ditimbang pahala dan dosanya, lalu ketahuanlah tujuan mereka, apakah diangkat masuk ke surga atau terpaksa dideportasi masuk neraka. Aneh bin ajaib, penghuni neraka banyak juga yang KTP nya jelas-jelas orang Indonesia. Dan yang lebih aneh lagi, bahkan lebih ajaib dari sulapnya Dedi Coubuzer, penghuni neraka ini, ternyata dari kalangan yang dulu dianggap soleh, seperti para ulama, ajengan, kiai, haji, santri, dsb., yang secara sekilas rasanya mereka ini justru seharusnya masuk sorga.
Kelak ketika kiamat sudah tiba, dan manusia mulai ditimbang pahala dan dosanya, lalu ketahuanlah tujuan mereka, apakah diangkat masuk ke surga atau terpaksa dideportasi masuk neraka. Aneh bin ajaib, penghuni neraka banyak juga yang KTP nya jelas-jelas orang Indonesia. Dan yang lebih aneh lagi, bahkan lebih ajaib dari sulapnya Dedi Coubuzer, penghuni neraka ini, ternyata dari kalangan yang dulu dianggap soleh, seperti para ulama, ajengan, kiai, haji, santri, dsb., yang secara sekilas rasanya mereka ini justru seharusnya masuk sorga.
Jelas, kelompok
ini merasa diperlakukan tidak adil, kemudian mereka berkumpul dan
memohon kepada malaikat penjaga neraka untuk diberi kesempatan bisa
beraudiensi dengan Allah. Malaikat penjaga neraka tak bisa memutuskan,
karena hal itu hak prerogatif Allah, sehingga dia menghadap pada Allah,
dan menyampaikan pesan penghuni neraka tadi. Allah Maha Bijak, dengan
tersenyum, mempersilahkan malaikat untuk membawa penghuni neraka yang
protes tadi.
Ada apa, wahai penghuni neraka, mengapa engkau ingin
menghadap pada Ku, begitu mungkin seru Allah, saat pemrotes ini sudah
berkumpul dihadapan Allah.
Majulah seorang wakil dari ulama.
Ya Allah, Tuhan kami, kami ini dari kaum ulama, setiap saat memuji Mu, mengapa Engkau masukan kami ke neraka ?, begitu protesnya.
Sebentar, sebentar , kata Allah, kalian ini ulama dari mana ?.
Kami Ulama dari Indonesia ya Allah, jawab mereka hampir bersamaan.
Indonesia ?, Allah seperti yang mengingat-ingat, kemudian terusnya, Indonesia yang dijajah bangsa Eropa selama 350 tahun itu bukan ?.
Betul , itulah negara kami ya Allah, dijajah oleh bangsa kolonial yang terkutuk itu selama berabad-abad, jawab ulama.
Sebentar, kata Allah, kemudian meneruskan, ............ saat bangsa kamu dijajah, kalian waktu itu ada dimana ?, tanya Allah.
Ya kami ada di surau-surau, di langgar, di mesjid, kami tidak mau diganggu oleh mereka, kami tidak ingin terbawa menjadi kafir, karena kami hanya ingin membesarkan nama Mu saja.
O... begitu ya ?, kata Allah.
Majulah seorang wakil dari ulama.
Ya Allah, Tuhan kami, kami ini dari kaum ulama, setiap saat memuji Mu, mengapa Engkau masukan kami ke neraka ?, begitu protesnya.
Sebentar, sebentar , kata Allah, kalian ini ulama dari mana ?.
Kami Ulama dari Indonesia ya Allah, jawab mereka hampir bersamaan.
Indonesia ?, Allah seperti yang mengingat-ingat, kemudian terusnya, Indonesia yang dijajah bangsa Eropa selama 350 tahun itu bukan ?.
Betul , itulah negara kami ya Allah, dijajah oleh bangsa kolonial yang terkutuk itu selama berabad-abad, jawab ulama.
Sebentar, kata Allah, kemudian meneruskan, ............ saat bangsa kamu dijajah, kalian waktu itu ada dimana ?, tanya Allah.
Ya kami ada di surau-surau, di langgar, di mesjid, kami tidak mau diganggu oleh mereka, kami tidak ingin terbawa menjadi kafir, karena kami hanya ingin membesarkan nama Mu saja.
O... begitu ya ?, kata Allah.
Wakil dari kalangan kiai muncul, sama saja protesnya.
Sebentar, sebentar, kata Allah dengan sabar, kalian ini dari Indonesia ?, yang konon generasi mudanya banyak yang pakai narkoba itu kan ?.
Benar ya Allah, itulah anak-anak kami yang keras kepala dan susah diatur, mereka kembali menjelaskan.
Ketika anak-anak kalian kena narkoba, kalian ada dimana ?
Kami tidak ingin terbawa arus masyarakat , dan kami lebih memilih untuk banyak-banyak mengaji, memuji kebesaran dan kemulian Mu ya Allah.
O... begitu ya ?, kata Allah, .... silahkan kelompok berikutnya.
Sebentar, sebentar, kata Allah dengan sabar, kalian ini dari Indonesia ?, yang konon generasi mudanya banyak yang pakai narkoba itu kan ?.
Benar ya Allah, itulah anak-anak kami yang keras kepala dan susah diatur, mereka kembali menjelaskan.
Ketika anak-anak kalian kena narkoba, kalian ada dimana ?
Kami tidak ingin terbawa arus masyarakat , dan kami lebih memilih untuk banyak-banyak mengaji, memuji kebesaran dan kemulian Mu ya Allah.
O... begitu ya ?, kata Allah, .... silahkan kelompok berikutnya.
Majulah dari kelompok yang bergelar haji, sama menyuarakan protes.
Kalian dari Indonesia juga ?
Benar ya Allah, dari Indonesia, negara indah dan kaya raya, yang jumlah ummat muslimnya 200 juta, terbanyak sedunia.
Sebentar, sebentar , Allah kembali mengingat
Indonesia yang kena bencana tsunami itu kan ?, tanya Allah.
Benar, benar sekali ya Allah, tsunami bencana yang dahsyat, sehingga 200.000 lebih jiwa saudara kami dari Aceh yang melayang, dan 600.000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Saat hal itu terjadi, kalian ada dimana ?, tanya Allah.
Kami menghadap kerumah Mu ya Allah, berkumpul di rumah Mu di kota Makkah, memenuhi panggilan Mu, menjalankan syariat agama yang kami pegang teguh.
O... begitu ya ?, gumam Allah.
Kalian dari Indonesia juga ?
Benar ya Allah, dari Indonesia, negara indah dan kaya raya, yang jumlah ummat muslimnya 200 juta, terbanyak sedunia.
Sebentar, sebentar , Allah kembali mengingat
Indonesia yang kena bencana tsunami itu kan ?, tanya Allah.
Benar, benar sekali ya Allah, tsunami bencana yang dahsyat, sehingga 200.000 lebih jiwa saudara kami dari Aceh yang melayang, dan 600.000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Saat hal itu terjadi, kalian ada dimana ?, tanya Allah.
Kami menghadap kerumah Mu ya Allah, berkumpul di rumah Mu di kota Makkah, memenuhi panggilan Mu, menjalankan syariat agama yang kami pegang teguh.
O... begitu ya ?, gumam Allah.
......... Sekarang kumpul semuanya, dan buka kuping kalian semua…!, kata Allah dengan berwibawa.
Ketika negara kalian menderita akibat dijajah oleh bangsa kafir, kalian
lebih memilih “jalan-pelarian” untuk memuliakan nama KU, membesarkan
nama Ku, mengapa ?.
Ketika anak-anak kalian terjerumus dalam lembah hitam dunia narkotika, kalian juga sama, mengambil route-pelarian untuk mensucikan nama Ku, mengapa ?.
Apa kalian pikir aku akan lebih besar ketika kau dzikir kan Allahu Akbar ?, apa kalian pikir aku menjadi lebih suci ketika kau ucapkan Subhanallah berulang-ulang ?.
Kalian pikir bahwa aku butuh dzikirmu ?, puji-pujianmu ?, pengorbanan harta mu ?, persembahanmu ? dan pemberianmu yang lainnya ?.
Kalian pikir aku ini mahluk miskin ?, bukankah kalian sudah tahu, bahwa aku sudah Maha Besar dan Maha Suci dari sananya, bahkan aku tidak pernah butuh apapun dari mahluk ciptaan Ku, karena aku Sudah Maha Cukup dan Sudah Maha Kaya.
Bukankah itu artinya bahwa kalian sudah menganggap Tuhanmu ini lemah, kecil, miskin, kotor, sehingga perlu kau agung-agungkan agar bisa kembali besar dan mulia ?, begitu ?.
Lalu kalian pikir, pemberianmu pada Ku, lebih berarti daripada apa yang mampu kamu berikan pada negaramu, pada bangsamu, pada sesamamu ?.
Jika kalian berfikir seperti itu, anda salah bung, sekali lagi Aku tidak butuh kalian, namun kalianlah yang butuh Aku.
Bila kalian berfikir aku gila sembah, karena jika tidak disembah-sembah, lalu kalian kira Aku menjadi tidak eksis, layaknya raja raja manusia, begitu ?.
Pemberianmu padaku sungguh tak berarti apa-apa bagi Ku, bahkan seujung rambut sekalipun, karena hal itu tidak akan merubah apapun dalam diri Ku.
Ketika anak-anak kalian terjerumus dalam lembah hitam dunia narkotika, kalian juga sama, mengambil route-pelarian untuk mensucikan nama Ku, mengapa ?.
Apa kalian pikir aku akan lebih besar ketika kau dzikir kan Allahu Akbar ?, apa kalian pikir aku menjadi lebih suci ketika kau ucapkan Subhanallah berulang-ulang ?.
Kalian pikir bahwa aku butuh dzikirmu ?, puji-pujianmu ?, pengorbanan harta mu ?, persembahanmu ? dan pemberianmu yang lainnya ?.
Kalian pikir aku ini mahluk miskin ?, bukankah kalian sudah tahu, bahwa aku sudah Maha Besar dan Maha Suci dari sananya, bahkan aku tidak pernah butuh apapun dari mahluk ciptaan Ku, karena aku Sudah Maha Cukup dan Sudah Maha Kaya.
Bukankah itu artinya bahwa kalian sudah menganggap Tuhanmu ini lemah, kecil, miskin, kotor, sehingga perlu kau agung-agungkan agar bisa kembali besar dan mulia ?, begitu ?.
Lalu kalian pikir, pemberianmu pada Ku, lebih berarti daripada apa yang mampu kamu berikan pada negaramu, pada bangsamu, pada sesamamu ?.
Jika kalian berfikir seperti itu, anda salah bung, sekali lagi Aku tidak butuh kalian, namun kalianlah yang butuh Aku.
Bila kalian berfikir aku gila sembah, karena jika tidak disembah-sembah, lalu kalian kira Aku menjadi tidak eksis, layaknya raja raja manusia, begitu ?.
Pemberianmu padaku sungguh tak berarti apa-apa bagi Ku, bahkan seujung rambut sekalipun, karena hal itu tidak akan merubah apapun dalam diri Ku.
Pengorbananmu akan jauh lebih berguna, jika kalian berikan pada sesamamu !.
Coba kalian hitung sendiri !, berapa quota haji Indonesia ?. 220.000 orang ?, lalu kalikan dengan ongkosnya 25 juta perorang, maka akan terkumpul 5,5 triliun rupiah.
Buat rumah sederhana dengan anggaran 50 juta perumah, maka bisa dibuat 110.000 unit rumah, dan itu cukup untuk meneduhi saudara saudaramu sendiri akibat bencana di Aceh .
Ada 110.000 kepala keluarga yang akan terharu, ada 600.000 orang yang akan bersyukur nikmat, karena mereka merasa punya jutaan saudara yang seiring dan sepenanggungan.
Ada ribuan anak yatim dan janda yang akan mempunyai tempat perlindungan dari hujan dan teriknya panas.
Coba kalian hitung sendiri !, berapa quota haji Indonesia ?. 220.000 orang ?, lalu kalikan dengan ongkosnya 25 juta perorang, maka akan terkumpul 5,5 triliun rupiah.
Buat rumah sederhana dengan anggaran 50 juta perumah, maka bisa dibuat 110.000 unit rumah, dan itu cukup untuk meneduhi saudara saudaramu sendiri akibat bencana di Aceh .
Ada 110.000 kepala keluarga yang akan terharu, ada 600.000 orang yang akan bersyukur nikmat, karena mereka merasa punya jutaan saudara yang seiring dan sepenanggungan.
Ada ribuan anak yatim dan janda yang akan mempunyai tempat perlindungan dari hujan dan teriknya panas.
Ooo, kalian pikir kalian ke Mekkah untuk berkunjung pada Ku ?, karena
Aku ada dirumah, begitu ?. Jika aku hanya ada di Mekkah, lalu tangan
siapa yang menyelamatkan anak kecil dari terjangan tsunami ?, siapa yang
menyelamatkan nenek tua dari himpitan balok rumah ?, siapa yang
menghindarkan ribuan orang dari terjangan gempa dan ombak raksasa ?. Aku
berada diantara anak yatim, diantara orang-orang yang dikenai musibah
dan ujian dari Ku, Aku dekat dengan kaum papa, Aku akrab dengan orang
miskin yang senantiasa bersabar dan bersukur.
Sementara kalian
lebih suka manggadaikan negara kalian yang konon negara Islam terbesar
di dunia, menjadi negara pengemis, yang dibantu oleh negara-negara lain
yang kalian katakan kafir. Padahal kalian mempunyai kemampuan untuk
menolong saudara-saudaramu sendiri, ketimbang kalian serahkan sepenuhnya
pada belas kasihan negara donor dengan bantuan grant / hibah nya.
Kalian lebih suka mengharap moratorium dan penghapusan hutang dari
negara donor, daripada memohon moratorium dan pengampunan dosa dari Ku.
Setelah itu kalian mengharap surga dariku, sementara kalian membiarkan
saudara-saudara kalian sendiri hidup dalam neraka dunia ?.
Sekian
juta kau belanjakan dijalan Ku, demi mengharap pahala dan surga dari
Ku, dan Aku mau tanya, berapa yang kau belanjakan untuk saudaramu agar
lepas dari neraka dunia ?, berapa ?. Sepuluh bungkus supermie ?, dan
sakarung baju lusuh bekas kalian pakai ?, itu lah harga saudara-saudara
mu ?. Itukah silaturahim yang aku ajarkan pada kalian melaui Al Quran ?
Semua termangu , menahan napas, tak ada yang bicara.
Paham ?, kata Allah dengan berwibawa.
Semua pemrotes itu mengangguk.
Silahkan semua kembali ke tempat asal, mesantren disana, sampai waktunya kalian diangkat pula ke Surga, demikian sabda Nya.
Paham ?, kata Allah dengan berwibawa.
Semua pemrotes itu mengangguk.
Silahkan semua kembali ke tempat asal, mesantren disana, sampai waktunya kalian diangkat pula ke Surga, demikian sabda Nya.
Maka berbahagialah orang orang yang paham, bahwa kesolehan spiritual
sekalipun, hanyalah akan berarti, jika diaplikasikan dalam bentuk
kesolehan sosial…….
Dimana saya, engkau, kami, kita semua, khususnya para Pecinta Alam berada saat itu ?
Mudah mudahan
Berada tepat ditengah bencana, pergolakan dan kegalauan,
yang akhirnya selalu mengarah pada kebaikan
dan ridho Nya semata …. Semoga !
Mudah mudahan
Berada tepat ditengah bencana, pergolakan dan kegalauan,
yang akhirnya selalu mengarah pada kebaikan
dan ridho Nya semata …. Semoga !
Yat lessie
Komentar
Posting Komentar