Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Arsip LLA LINDRI LAND ROCK 2015

Arsip LLA LINDRI LAND ROCK 2015

AKSI BELA MAPALA

Pendidikan Dasar (DIKSAR)

Pendidikan Dasar (DIKSAR) Berangkat dari keinginan yang sekedar pengen ikut- ikutan karna foto kawan-kawan ketika berada di alam bebas itu terlihat indah. Niat coba-cob siapa tau yang gak tau bisa jadi tau meskipun sudah tau naik gunung, panjat tebing, jelajah hutan dan mengarungi sungai itu susah. Atau niat bener2 pengen melakukan pengembangan diri di bidang kepencintaalaman ( jarang ditemukan). Pada saat melakukan tahapan pendidikan dasar semua peserta berbaur menjadi satu. Proses pertama yaitu pra-DIKSAR, disini sudah terlihat peserta yang bakal bertahan sampai proses akhir menuju lapangan. Karena pada dasarnya tahapan pra-Diksar sudah cukup rumit, di mulai dari proses wawancara untuk mengetahui seberapa besar keinginan peserta untuk ikut DIKSAR, tes psikologi atau kejiwaan oleh orang yang d memang mempunyai dasar ilmu tentang psikologi (mendatangkan dari lembaga/individu lain) untuk mengetahui sifat asli peserta belum cukup sampai disitu, masih ada lagi tes keseh

BELAJAR DARI MAHALNYA NILAI KODE ETIK PECINTA ALAM SE-INDONESIA

...dan mereka para pembenci dengan tanpa hati tidak akan berhenti mencaci maki. Maka, kita, anak-anak Mapala, yang di didik liarnya alam, tidur berbivak ponco, beralaskan tumpukan daun, terbangun dalam selimut kabut. Direndam pada suhu dingin pagi hari, merayap di rawa lumpur lalu berjalan longmarch puluhan kilometer; rasa-rasanya bukanlah lawan tanding sepadan buat mereka. Jangan habiskan energi kita menghadapi orang-orang yang sibuk saja menilai-nilai sampul buku kita, tapi ketika di tawari "Ayooo, ikut kami" mereka paling dulu ajukan alasan menolak sambil berlari sembunyi. Sudah, kita sudah biasa begini ; dilupakan kala berprestasi dan dicaci kala tertatih. Tak pantas pula kita membela diri jika memang ada kesalahan pada kita. Oknum sekalipun yang berbuat, mereka adalah bagian dari kita, besar dari lumpur yang sama, berjibaku dengan scraft yang sama, tertatih menegakkan bendera yang sama. Maka, mari instrospeksi, konsolidasi internal ke lembaga masing-

SUARA MAPALA INDONESIA

SUARA MAPALA INDONESIA Organisasi kami bukan skuad atau power pemrintah, jadi wajarlah kalau kami di intimidasi atau banyak yg menginginka untuk segerah di Bubarkan, bahkan tidak sedi kit pula yang ANGKAT bicara mengenai kami, yang sepenuhnya kata2 itu mendiskrimisasi segala bentuk aktifitas kami.... Sekolah pelayaran dan IPDN yang juga pernah menelan korban jiwa atas aktifitas mereka yang seharusnya juga harusnya mengalami hal yang sama terhadap kami (MAPALA), namun sayang semua yang berkomentar mengenai kami, seakan bisu dan lidah mereka terputus krn mengetahui hal tersebut bahwa sekolah pelayaran atau IPDN merupakan skuad dari pemerintah.... Teruskan celotehan negatif kalian, sebab segala aktifitas kami baik itu kegiatan-kegiatan sosial (ndak perlu saya jelaskan apa itu kegiatan sosial yang saya maksud) dan aktifitas lainnya untuk bangsa tidak ada pernah ternilai bagi kalian.....SEBAB berbicarapun atau rasionalisasi apapun dari kami tidak akan ada benarny

TENTANG DIKSAR_

_ TENTANG DIKSAR__ DIKSAR adalah zona pendidikan bukan kekerasan. Disana ada perlakuan fisik dan perlakuan mental. MESTI, HARUS, KUDU. Kenapa ada fisik dan ment al karena itu persiapan untuk aktifitas Petualangan. Petualangan beda dengan Travelling apalagi tamasya. Petualangan adalah sarana untuk memenuhi sisi ke-BINATANG-an kita, sisi LIAR manusia yang dalam bahasa keren disebut dengan adrenalin. Diakui atau tidak semua manusia memiliki sisi LIAR yang mendorong dia melakukan hal-hal gila. Kita tentu sulit menjelaskan kenapa beberapa diantara kita suka untuk naik Banana Boat padahal itu berbahaya, kenapa mau tidur di tenda padahal ada kasur yang nyaman di rumah. Kenapa suka Perkour, free style bike, skateboard. Itulah sisi ke-Binatang-an kita. Dalam kasta tertingginya Petualangan bahkan menganggap “Save” bukanlah petualangan. Karena “Save” tidak menghadirkan adrenalin. Disinilah para penantang-penantang maut bermain. Kalau anda gemar panjat tebing pasti tahu na

Menristekdikti tak Akan Larang Diksar Mapala

JAKARTA, (PR).- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengisyaratkan tak akan melarang kegiatan pendidikan dasar mahasiswa pecinta alam (Diksar Mapala) di semua kampus. Kendati demikian, Nasir meminta pihak kampus melakukan pengawasan lebih ketat, terutama terkait prosedur keselamatan dan standar operasi kegiatannya. "Bagi saya kegiatan mapala itu adalah satu kegiatan peminatan kan mapala ada sudah 38 tahun lalu. Kalau orang punya minat, apakah harus dilarang? Boleh ga (dilarang)? Misal, saya orang teknik, tapi minat di media apa mau dilarang? Pengawasannya yang harus kita jaga, itu yang penting," ujar Nasir di Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta, Rabu 25 Januari 2017. Nasir menyatakan, keberadaan unit kegiatan mahasiswa di kampus cukup penting, termasuk kegiatan Mapala. "Kalau tidak terjadi kekerasan apa seperti ini? SOP mereka berarti harus diawasi. Anak saya juga Mapala karena hobi. Dia ikut pendidikan pelatihan dasar kalau naik

MAPALA BUKAN PEMBUNUH

Saat ini MAPALA menjadi tranding topic di seluruh sosial media. Dan benar saja Ulasan2 berbau MAPALA langsung ramai diperbincangkan dan diperdebatkan bahkan di serang dengan sadis oleh natizen dari berbagai penjuru. Cuitan-cuitan pedas seolah mencekik leher kami, menjadikan dada berdesir ketika membacanya dan membuat hati tersayat2 penuh cambukan. Perlu dipahami, Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang menggeluti berbagai bidang guna melestarikan alam (Mewujudkan Alam yang lestari) oleh karena itu untuk menjadi anggota mapala memang tidak mudah, ada berbagai proses pendidikan dan pelatihan yang secara mental, fisik dan keterampilan bahkan pemikiran dan ideologinya dituntut untuk matang . Keras memang keras, sakit memang sakit oleh karena itu kami sesadar2nya menyadari sakit itu adalah sebagian dari "PROSES". Proses dimana merasakan semua hal bersama-sama (Satu rasa, Sama Rasa), saling memegang tangan, saling menguatkan sat

MAPALA (Mahasiswa Paling Lama)

MAPALA (Mahasiswa Paling Lama) Istilah plesetan ini mungkin tidak asing lagi di telinga kita, yang sebenarnya MAPALA Mahasiswa Pecinta Alam menjadi Mahasiswa Paling Lama. Tapi istilah plesetan ini real ada di kalangan anak-anak Mapala. Coba kita main-main ke sekret Mapala atau bertemu Anak Mapala waktu ekspedisi atau kegiatan yang lain, pasti ada sebagian mereka yang kuliahnya molor dengan alasan-alasan tertentu. Tetapi kita bukan membahas teman-teman mapala yang ada di luar, kita ngomongin kita sendiri yaitu fenomena yang ada di Pasung. Di kampus Unsuri ini kuliah S1 ditempuh maksimal 4 tahun sudah lulus kalau kuliah dengan disiplin dan rajin ngerjain tugas dan lain,.lain. Kalau anak-anak pasung ini selalu terhambat dengan perkuliannya, tidak sedikit anggota kami yang mengambil cuti, dengan alasan kehabisan biaya untuk bayar semesteran, banyak juga yang alasan ketinggalan matakuliah dan akirnya tidak mengerjakan tugas. Kenapa mereka mempunyai kasus seperti itu....

KESEDERHANAAN BERMUSIK TANPA TEKANAN

KESEDERHANAAN BERMUSIK TANPA TEKANAN Anak Mapala Bermusik, tidak ada salahnya to..... juga tidak ada yang melarang. Kalau ngomong musik kita sebagai anak mapala tidak ketinggalan atau selalu update. Dalam keseharian di sekret yang kita dengarkan pasti musik bahkan yang kita nyanyikan. Genre pun berbeda tergantung individunya, ada yang doyan musik Reggae, Pop, Hardcore, Dangdut Koplo, sampai penikmat lantun lagu kenangan tahun80an. Tapi dalam perbedaan ini tidak ada masalah bagi kita, malah bisa menambah wawasan tentang musik. Menikmati musik pun tak perlu melulu harus datang ke konser, lalu ikut menari menikmati alunan lagunya. Kita bisa cukup duduk di teras sekret, mengambil posisi paling nyaman, menyiapkan beberapa cemilan dan minuman, lantas mendengarkan suara burung dan desah angin. Menikmati musik sederhana yang diciptakan alam. Selain itu kita juga bisa menyiapkan sebuah pemutar musik lalu mendengarkan lagu yang diputar dengan posisi nyaman versi kita. Setiap har

Resiko anak mapala dalam percintaan.

Resiko anak mapala dalam percintaan. Lagu ini yang biasanya di nyanyikan teman-teman mapala di sekret waktu tidak ada kegiatan, liriknya sich sederhana tapi maknanya sampai ke hati hahaha... selalu sendiri kalau masalah hati, tapi kita tidak sendirian. Ini mungkin sudah resiko yang harus diterima, berteman aja perhatianya lebih dari pacar, kenapa harus pacaran. Itu yang seting di ucapkan teman-teman. sudah berulang kali abang katakan... jangan bermain cinta dengan mapala... nanti ditinggal pergi... naik gunung,panjat tebing, masuk gua... kalau abang mau naik gunung... jangan lupa bawa kompasnya... biar abang...tau arahnya... kalau abang mau panjat tebing... jangan lupa pasang talinya... biar abang...pasti safetynya.. kalau abang mau masuk gua... jangan lupa bawa senternya.. biar abang...gak kegelapan...

Hasil jebrat jebret Welirang-Kembar-Arjuna//No edit

Hasil jebrat jebret Welirang-Kembar-Arjuna//No edit

Nongkrong di Sekret Walaupun Tidak ada Kegiatan

Nongkrong di Sekret Walaupun Tidak ada Kegiatan Sekret mapala pasti selalu rame, di bandingkan organisasi lain yang ada di dalam kampus. begitu pula dengan kita di Pasung.  Kenapa sekret mapala kok selalu rame? Organisasi mapala punya budanya yang namanya wisata sekret, yaitu kita berkunjung kesekret di mapala lain. Tidak harus formal dalam artian tanpa membawa surat pun kita sudah di perbolehkan. Dengan bebasnya anak mapala main ke sekret seluruh indonesia maka dengan itu harus ada yang standby di sektret. Seperti Rumah yang harus ada penghuninya setiap hari. Untuk mengantisipasi teman-teman mapala berkunjung ke Pasung maka kita wajibkan ada yang bertugas di sekret, terutama ketum harus wajib selalu ada di sekret. Apa lagi posisi Kita yang sangat strategis yaitu dekat terminal Purabaya (Bungurasih), Stasiun Waru, dan Bandara Juanda.  Pernah ada teman mapala dari Kalimantan, selesai ekspedisi dari Gunung Semeru transit di terminal Bungur, lalu dia buka google mencar

NGOPI DI WARUNG BEDA SAMA NGOPI DI GUNUNG

NGOPI DI WARUNG BEDA SAMA NGOPI DI GUNUNG Kalau ngomong ngopi siapa yang tidak doyan, kegiatan ngopi sudah meraja lela mulai dari yang muda sampai yang tua,  baik laki-laki maupun perempuan. Di era modern ini kopi sudah bermacam-macam rasa mulai kopi hitam, kopi susu, kopi mocca, kopi mix, kopi luwak dll. Kali ini ini saya membahas tempat ngopi yang paling asik menurut saya, konsep konsep tempat ngopi yang unik, keren sangat banyak sekali sebagai lahan bisnis. Warkop contohnya, sudah banyak konsep yang menarik, mulai lesehan, pinggir jalan, pinggir kali, lain sebagainya. Tapi kalau ngopi di alam bebas masih jarang sekali orang yang menikmatinya, kegiatan ngopi ini sering kita lakukan ketika kita melakukan pendakian gunung, yang pasti kita bawa kopi sendiri dari rumah.  Menikmati kopi di atas gunung tentu saja akan berbeda sensasinya dengan di café-café pinggiran kota walaupun dengan iringan music romantic sekalipun. Saat di gunung, tidur di tendapun adalah istrahat s